Berita Hangat – Cerita mesum selingkuh yang kulakukan dengan cara memaksa adik pacarku untuk diajak ngesek dengan judul ” Cumbuan yang Kulakukan pada Adik Pacarku agar Mau Kuajak Ngentot ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.
Cumbuan yang Kulakukan pada Adik Pacarku agar Mau Ngentot
Berita Hangat – Sebelum saya ceritakan kisah-kisah nyata yg terjadi di hidupku,
sebelumnya saya perkenalkan dulu. Saya lahir di Jakarta, Suatu hari saya
diberi kabar oleh pacar saya (Wiwi umur 26) yg di Jakarta, bahwa dia
mau datang bersama adiknya (Irene umur 22).
Setelah kedatangannya, mereka menginap
di kontrakanku (kamar tamu). Tetapi Wiwi tidak bisa lama, karena dia
hanya diberi ijin oleh kantornya 3 hari. Selama 3 hari saya dan Wiwi
selalu ngumpet-ngumpet dari cicinya untuk bermesraan, dan sialnya kita
hanya bisa melakukan cumbuan dan hubungan sex 1X (kami dulu telah biasa
melakukan cumbuan sewaktu saya tingal di Jakarta), karena kesempatan
untuk ber-cumbuan kini susah sekali.
Setelah Wiwi pulang, tinggal saya dan
Irine yg masih mau liburan di bali. Pada hari minggu saya ajak dia jalan
ke berbagai tempat wisata, pulangnya dia langsung ingin istirahat
karena kelelahan. Karena saya belum merasa ngantuk, saya ke ruangan tamu
untuk nonton TV, sedangkan dia masuk kamar tidur tamu untuk istirahat.
Setelah acara yg saya sukai selesai,
saya melihat jam, ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide
isengku untuk memasuki kamar tidur Irene, dengan perlahan-lahan saya
berjalan mendekati pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, saya masuk
dan melihat Irene telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka,
AGEN TOGEL ONLINE TERPECAYA PELAYANAN 24JAM KLIK DAFTAR SINI
AGEN TOGEL ONLINE TERPECAYA PELAYANAN 24JAM KLIK DAFTAR SINI
saya langsung mengambil tali plastik dan
perlahan-lahan saya melucuti pakaiannya semua, mungkin karena dia
terlalu lelah sehingga tidurnya sangat nyenyak sampai tidak tahu apa yg
sedang saya lakukan, setelah semua pakaiannya kubuka, saya langsung
mengikat lengan dan kakinya ke sudut-sudut ranjang.
Tiba-tiba dia terbangun, dan terkejut
karena tubuhnya telah telanjang polos dan terikat di ranjang. “Ko
lepasin saya”, suaranya gemetaran karena shock. “Cepat lepasin Ko!”
Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya.
Tubuh telanjangnya telah mambiusku. Aku
segera mencopot celana dan celana dalamku dengan cepat. “Ko!” Irene
memekik. “Mau ngapain kamu?” Irene terkesiap melihat batang kemaluanku
yang sudah berdiri tegak. Kusentuh payudaranya dengan kedua tanganku,
rasanya dingin bagai seonggok daging.
“Koko gila luu yah!” Aku merasakan
sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan adik pacarku ini. Jelas
beda dengan waktu-waktu dulu kalau mengintip dia ganti baju di
kamarnya. Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda. “Koko, gua
khan adik Wiwi!” Aku menyentuh liang kemaluannya dengan tanganku, lalu
menjilatinya.
Setelah puas melakukan cumbuan segera
kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Irene. “Ko
jangaan!” dia memohon-mohon padaku. “Diam.. cerewet!” aku menjawab
dengan sembarangan. Sekali batang kemaluanku kudorong ke depan, tubuhku
sudah menjadi satu dengannya.
“Iiih.. shiit!” dia mengumpat tapi ada
nada kegelian dari suaranya itu. Aku menggoyangkan pinggangku secara
liar hingga batang kemaluanku mengocok-kocok liang kemaluannya. “Ahh..
shiit! ah shiit! Ko stop!” Semakin dia memaki dan mengumpatku dengan
ekspresi judesnya itu, semakin terangsang aku jadinya.
Sambil memompa liang kemaluannya aku
menghisap puting-puting payudaranya yang agak berwarna pink itu. “Mmmh..
udah jangan Ko!” Irene masih berteriak-teriak memintaku berhenti. “Lu
diam aja jangan banyak ngomong”, ujarku cuek. “Ohh shiit!” ujarnya
mengumpat. Dia menatapku dengan tatapan yang bercampur antara kemarahan
dan kegelian yang ditahan. Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kasihan
juga aku melihatnya terikat seperti ini.
Aku berumur 28 thn, kerja disalah satu
perusahaan swasta sebagai auditor pembukuan dan keuangan, saya ditugasi
untuk mengawasi cabang denpasar, jadi saya tinggal disana menempati
rumah kontrakan.
Dengan menggunakan cutter yang
tergeletak di meja samping ranjang aku memotong tali yang mengikat kedua
kakinya. Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Tapi apa
dayanya dengan posisi telentang dengan tangan masih terikat.
Belum lagi posisiku yang sudah mantap di
antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya
menendang-nendang tanpa hasil. “Aaahh Ko stop dong.. udah Ko.. gue khan
adik Wiwi”, dia memohon lagi tapi kali ini suaranya tidak kasar lagi dan
terdengar mulai berdesah karena geli.
Nafasnya pun mulai memburu. Aku
menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai
tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan. ” Aduhh sshh
Ko udah doong.. hh.. ssh!” suaranya memohon tapi makin terdengar
mendesah lirih. Kedua kakinya masih meronta menendang-nendang tapi kian
lemah dan tendangannya bukan karena berontak melainkan menahan rasa geli
dan nikmat.
Aku menaikkan tempo dalam memompa
sehingga tubuhnya semakin bergetar setiap kali batang kemaluanku menusuk
ke dalam liang kemaluannya yang hangat berulir serta kian basah oleh
cairan kenikmatannya yang makin membanjir itu.
Kali ini suara nafas Irene kian berat
dan memburu, “Uh.. uh.. uhhffssh.. shiit Koo.. agh uuffsshh u.. uhh!”
Wajahnya semakin memerah, sesekali dia memejamkan matanya sehingga kedua
alisnya seperti bertemu. Tapi tiap kali dia begitu atau saat dia
merintih nikmat, selalu wajahnya dipalingkan dariku. Pasti dia malu
padaku.
Liang kemaluannya mulai mengeras seperti
memijit batang kemaluanku. Pantatnya mulai bergerak naik turun
mengimbangi gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang kenikmatannya
yang sudah basah total. Saat itu aku berbisik “Gimana, lu mau udahan?”
Aku menggodanya.
Sambil mengatur pernafasan dan dengan
ekspresi yang sengaja dibuat serius, dia berkata, “I.. iiya.. udah.. han
yah Ko”, suaranya dibuat setegas mungkin tapi matanya yang sudah sangat
sayu itu tidak dapat berbohong kalau dia sudah sangat menikmati
permainanku ini.
“Masa?” godaku lagi sambil tetap batang
kemaluanku memompa liang kemaluannya yang semakin basah sampai
mengeluarkan suara agak berdecak-decak. “Bener nih lu mau udahan
nglakuin cumbuan?” godaku lagi. Tampak wajahnya yang merah padam penuh
dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku. “Jawab dong, mau
udahan gak cumbuan-nya?” aku menggodanya lagi sambil tetap menghujamkan
batang kemaluanku ke liang kemaluannya.
Sadar aku sudah berkali-kali bertanya
itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir
bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan
dan menjawab, “Mmm.. iya.. hmm.” Aku tiba-tiba menghentikan gerakan naik
turunku yang semakin cepat tadi. Ternyata gerakan pantatnya tetap naik
turun, tak sanggup dihentikannya.
Soalnya liang kemaluannya sudah semakin
berdenyut dan menggigit batang kemaluanku. “Ehmm!” Irene terkejut hingga
mengerang singkat tapi tubuhnya secara otomatis tetap menagih dengan
gerakan pantatnya naik turun.
Ketika aku bergerak seperti menarik
batang kemaluanku keluar dari liang kemaluannya, secara refleks tanpa
disadari olehnya, kedua kakinya yang tadinya menendang-nendang pelan,
tiba-tiba disilangkan sehingga melingkar di pinggangku seperti tidak
ingin batang kemaluanku lepas dari lubang kemaluannya.
Agen Togel Online Terpercaya Pelayanan 24jam Klik Daftar Sini
( Bonus New Member 15% )
AGEN TOGEL ONLINE TERPECAYA PELAYANAN 24JAM KLIK DAFTAR SINI
“Lho katanya udahan”, kata-kataku membuat Irene tidak mampu berpura-pura lagi.
Mukanya mendadak merah padam dan
setengah tersipu dia berbisik, “Ah shiit Koo.. uhh.. uhh.. swear enak
banget.. pleasee dong terusiin yeeass!” belum selesai ia berkata aku
langsung kembali menggenjotnya sehingga ia langsung melenguh panjang.
Rupanya perasaan malunya telah ditelan
kenikmatan yang sengaja kuberikan kepadanya. “Ah iya.. iiya.. di situ
mmhh aah!” tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya.
Selama 15 menit berikutnya aku dan dia masih bertempur sengit. Tiga
kali dia orgasme dan yang terakhir betul-betul dahsyat kerena bersamaan
dengan saat aku ejakulasi.
Spermaku menyemprot kencang sekali
bertemu dengan semburan-semburan cairan kenikmatannya yang membanjir.
Irine pasti melihat wajahku yang menyeringai sambil tersenyum puas.
Senyum kemenangan. Aku melepaskan ikatannya. Dia kemudian duduk di atas
kasur. Sesaat dia seperti berusaha menyatukan pikirannya.
“Huuhh, kamu hebat banget sih Ko, sering yach melakukan dengan Wiwi”
“Enggak juga koq!”
“Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama”
“Keperawanan lu kapan diambil?” tanyaku
“Enggak juga koq!”
“Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama”
“Keperawanan lu kapan diambil?” tanyaku
“Sewaktu pacarku ingin pergi ke Amerika untuk kuliah, saya hadiahkan sebagai hadiah perpisahan”
Kemudian dia bangkit dengan tubuh yg
lemah ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih Irene
kembali lagi ke kamar. Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat
satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. “Aduh kok ganas banget sih
Lu!” katanya setengah membentak.
Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke
dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat,
kulumat dalam-dalam. Setelah Irene mulai terdengar lenguhannya,
kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan. Kubawa dia ke
meja, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih
bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya.
Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis
menjelajah bukit di dadanya, dan seperti biasanya, dia tekan belakang
kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat
banget. “aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh”, Irene terus meracau.
Bosen dengan posisi begitu kucabut
penisku dan kusuruh Irene menungging. Sambil kedua tangannya memegang
bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Irene kelihatan lebih
aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku
tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya.
Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar
kutusukkan sekaligus.
Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini
Irene bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit.
“Aahh Koo Akuu mmoo.. kkeelluuarr laggi..” racaunya. Irene goyangannya
menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik
pantatku supaya menusuk lebih keras lagi.
Kulayani dia, sementara aku sendiri
memang terasa sudah dekat. Irene mengerang dengan sangat keras sambil
menjepit penisku dengan kedua pahanya. Saya tetap dengan aksiku. Kuraih
badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur.
Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku
di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke
atas dan kuremas dengan keras. “Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh”, tidak
lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku
menyemprot lima kali di dalam.
Dengan gontai kuiring Irene kembali ke
ranjang, sambil kukasih cumbuan cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan
ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih
ada waktu buat satu babak lagi, kupikir.
“rine, vagina dan permainan kamu ok banget!” pujiku.
“Makasih juga ya Ko, kamu juga hebat”, suatu pujian yang biasa kuterima!
Setelah itu kami saling berjanji untuk
tidak memberi tahu cici dan pacarnya yg sedang kuliah di Amerika.
Selanjutnya kami selalu melakukan cumbuan setiap hari sampai dia pulang
ke Jakarta. jika ada yg ingin berkenalan, silakan email saya (khusus
wanita). END“Makasih juga ya Ko, kamu juga hebat”, suatu pujian yang biasa kuterima!
Agen Togel Online Terpercaya Klik Daftar Sini
( Bonus New Member 15% )
AGEN TOGEL ONLINE TERPECAYA PELAYANAN 24JAM KLIK DAFTAR SINI